1. Pendahuluan
Pembangunan kekuatan militer saat ini di dunia, termasuk pembangunan kekuatan laut, tidak lepas dari pengaruh revolution in military affairs (RMA). Revolution in military affairs pada akhirnya mempengaruhi berbagai bidang dalam militer, seperti bidang operasi dan perencanaan. Hal ini tercermin misalnya dalam operasi yang mengedepankan gabungan (jointness) dan perencanaan yang berdasarkan pada kemampuan (capability based planning).
Mengingat perkembangan tersebut, naskah ini akan memfokuskan diri pada upaya untuk mengaplikasikan isu jointness dan capability based planning dalam konteksIndonesia. Aplikasi ini dipandang perlu karena pembangunan kekuatan TNI ke depan, khususnya Angkatan Laut, nampaknya tidak dapat lagi menghindar dari kedua isu di tengah keterbatasan sumber daya yang dimiliki.
2. Kajian RMA Di Indonesia
Pembangunan kekuatan militer yang mengedepankan kemampuan jointness dan didukung oleh capability based planning sudah menjadi kecenderungan umum di hampir semua negara di dunia. Memperhatikan keberhasilan aplikasi revolution in military affairs di negara-negara lain, tak lepas dari adanya lembaga yang secara khusus mengkaji isu tersebut. Jointness dan capability based planning adalah hasil kajian dari lembaga-lembaga pemerintah dan perguruan tinggi khususnya yang secara intens mendalami aplikasi revolution in military affairs.
Kalau ditarik ke dalam konteks Indonesia, nampaknya belum ada perhatian yang mendalam menyangkut revolution in military affairs dan pengaruhnya pada bidang operasi dan perencanaan militer. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti (i) belum adanya lembaga yang secara khusus mengkaji isu tersebut, (ii) belum adanya pemahaman yang sama tentang revolution in military affairs dan pengaruhnya terhadap konsep operasi militer, baik di kalangan militer, Departemen Pertahanan maupun unsur lainnya.
Ditinjau dari perspektif ke-Angkatan Laut-an, menurut hemat kami, isu revolution in military affairs, khususnya menyangkut bidang operasi dan perencanaan, memiliki arti penting dan mendalam. Jointness dan capability based planning apabila diterapkan akan mempengaruhi doktrin, rules of engagement dan pola pembinaan Angkatan Laut. Tentang doktrin, perlu disusun oleh Mabes TNI doktrin operasi gabungan TNI, di mana unsur matra laut memiliki peran tersendiri dalam doktrin itu. Karena dua per tiga wilayah Indonesia adalah perairan, sudah sewajarnya bila di dalam doktrin gabungan tersebut memberikan ruang yang cukup untuk peran Angkatan Laut.
Selain doktrin operasi gabungan TNI, peran Angkatan Laut dalam kerangka jointness hendaknya juga tercermin dalam doktrin pertahanan negara matra laut. Mengingat bahwa hingga saat ini doktrin pertahanan negara belum ada, ada baiknya bila Angkatan Laut berinisiatif untuk menyusun konsep doktrin tersebut untuk selanjutnya diajukan kepada Departemen Pertahanan. Begitu pula dengan rules of engagement dan pola pembinaan Angkatan Laut, hendaknya disiapkan dalam kerangka jointness dan capability based planning.
Mengingat pentingnya jointness dan capability based planning bagi Angkatan Laut, perlu dilakukan kajian mendalam tentang hal tersebut secara khusus dan revolution in military affairs secara umum. Karena dalam keterbatasan sumber daya nasional, khususnya anggaran pertahanan, kebutuhan untuk membangun kekuatan militer yang berdasar pada capability based planning dan mampu melaksanakan jointness nampaknya merupakan suatu kebutuhan yang tak terhindarkan. Dengan menggunakan capability based planning, perencanaan pembangunan kekuatan akan lebih terfokus pada jenis ancaman dan tantangan yang dihadapi, sehingga dapat dirinci bagaimana kebutuhan alutsista dan bagaimana pembinaan personelnya.
Mengingat bahwa kekuatan yang dibangun nantinya akan beroperasi dalam kerangka jointness dengan matra lain, diharapkan tak terjadi overlap dan missing link dalam pembangunan kekuatan antar matra. Dan pada akhirnya akan tercipta efisiensi di tengah keterbatasan anggaran pertahanan. Menyadari bahwa pembangunan kekuatan pada dasarnya ditentukan oleh Departemen Pertahanan, Angkatan Laut hendaknya menjalin komunikasi yang intensif dengan Departemen Pertahanan agar program pembangunan kekuatan Angkatan Laut yang telah digariskan disetujui oleh Departemen Pertahanan.
Sampai saat ini, kajian tentang revolution in military affairs belum mendapat perhatian besar di Indonesia. Oleh karena itu, sebagai angkatan yang sarat dengan teknologi maju, Angkatan Laut dapat menjadi pelopor sekaligus berada pada lini terdepan dalam kajian tentang revolution in military affairs di Indonesia, lebih khusus lagi di TNI.
3. Penutup
Demikian kajian ini dibuat sebagai bahan masukan.