1. Pendahuluan
Pada tanggal 15-26 Mei 2006 Thailand akan menjadi tuan rumah Exercise Cobra Gold 06 yang diikuti oleh lima negara yaitu Thailand, Indonesia, Jepang, Singapura dan Amerika Serikat. Latihan ini merupakan latihan bersama dan gabungan antar beberapa negara yang terjadwal rutin berlokasi diThailand. Tujuan dari latihan ini adalah mempromosikan perdamaian dan keamanan regional.
Selain negara peserta latihan, diundang peninjau dari 21 negara lainnya. Exercise Cobra Gold 06 merupakan latihan skala regional yang kini memasuki tahun ke-25. Naskah ini bertujuan untuk membahas tentang partisipasiIndonesia, khususnya Angkatan Laut, dalam Exercise Cobra Gold 06.
2. Makna Bagi Angkatan Laut
Materi Exercise Cobra Gold 06 terdiri dari (i) latihan staf dengan simulasi komputer, (ii) manuver lapangan dan (iii) proyek bantuan kemanusiaan. Untuk materi latihan staf dengan simulasi komputer, akan diikuti olehlimanegara yaituThailand,Indonesia, Jepang, Singapura dan Amerika Serikat. Manuver lapangan dilaksanakan oleh Amerika Serikat danThailand, sedangkan proyek bantuan kemanusiaan dilakukan olehThailand, Singapura dan Amerika Serikat.
Exercise Cobra Gold 06 tidak dapat dilepaskan dari Konsep Hirarki yang dianut oleh US Navy. Adapun Konsep Hirarki US Navy adalah sebagai berikut:
Dari konsep tersebut tergambar bahwa kekuatan US Navy harus mampu melaksanakan Sea Power 21 dengan Konsep Operasi Angkatan Laut (Naval Operating Concept) yang terdiri dari Sea Shield, Sea Strike dan Sea Base. Oleh karena itu, Amerika Serikat memprogramkan latihan rutin untuk meningkatkan kemampuannya, baik secara unilateral, bilateral maupun multilateral. Exercise Cobra Gold 06 adalah bagian dari hal tersebut untuk dapat beroperasi secara jointness dan combined dengan kekuatan negara lainnya di kawasan.
Partisipasi Indonesia dalam Exercise Cobra Gold 06, khususnya Angkatan Laut, merupakan kesempatan untuk confidence building measures (CBM) dan capability building. Melalui CBM, Angkatan Laut melaksanakan naval diplomacy yang merupakan bagian dari defense diplomacy, untuk secara politik membangun rasa percaya di antara negara-negara yang terlibat. Seperti diketahui, saat ini ada beberapa kebuntuan Indonesia dalam diplomasi di tingkat strategis (khususnya di Departemen Luar Negeri) dalam beberapa isu keamanan kawasan seperti isu Proliferation Security Initiatives (PSI). Partisipasi Angkatan Laut dalam naval diplomacy pada tingkat taktis seperti dalam Exercise Cobra Gold 06 merupakan salah satu sarana untuk menembus kebuntuan tersebut, sekaligus menunjukkan bahwa Indonesia sesungguhnya terbuka untuk menjalin kerjasama keamanan dengan pihak lain di kawasan sepanjang formatnya adalah mutual and trust benefit.
Sedangkan melalui capacity building, Angkatan Laut dalam meningkatkan kemampuan operasi dalam format jointness dan combined dengan kekuatan militer lainnya di kawasan. Selain itu, Angkatan Laut dapat mengikuti perkembangan konsep operasi militer di kawasan yang formatnya sudah mengedepankan jointness dan combined. Berbekal pengalaman yang didapat dalam Exercise Cobra Gold 06, ada peluang bagi Angkatan Laut untuk mengembangkan konsep operasi gabungan maritim TNI yang selanjutnya dapat diajukan kepada Mabes TNI untuk dibakukan.
3. Penutup
Demikian kajian ini dibuat sebagai bahan masukan.