Salah satu perkembangan dewasa ini di luar, yang perlu dicermati dan mendapat perhatian Angkatan Laut adalah menyangkut agenda penataan pertahanan. Menurut pengamatan yang dilakukan FKPM, saat ini ada dua kegiatan yang dilakukan oleh dua aktor berbeda namun secara tidak langsung bersinergi dalam rangka penataan pertahanan.
Kegiatan pertama adalah diskusi berkala tentang doktrin pertahanan di Badan Pendidikan dan Latihan, Departemen Pertahanan. Kegiatan ini sudah berjalan selama beberapa kali dalam tahun ini dan diikuti bukan saja dari kalangan TNI dan Departemen Pertahanan, namun juga diikuti oleh kalangan publik khususnya beberapa LSM yang menekuni agenda penataan pertahanan. Sejauh ini, kegiatan diskusi tentang doktrin belum sampai pada menghasilkan suatu produk rancangan doktrin pertahanan karena masih banyaknya persepsi berbeda tentang arti doktrin dan implementasi operasionalnya.
Kegiatan kedua adalah diskusi berkala tentang diskusi berkala tentang RUU Pertahanan dan Keamanan Negara yang dilaksanakan oleh Propatria, sebuah LSM yang menekuni agenda penataan pertahanan. Seperti halnya kegiatan di Badiklat Departemen Pertahanan, diskusi Propatria telah dilaksanakan sebanyaklimakali di mana terakhir diselenggarakan pada tanggal8 September 2005, yang mana FKPM mengikuti kegiatan tersebut untuk mencermati nuansa yang berkembang.
Berdasarkan perkembangan terakhir, Propatria telah menyiapkan Naskah Akademik RUU Hankamneg.
Mencermati dua kegiatan yang berkembang di luar tersebut, ada beberapa hal yang hendaknya menjadi perhatian Angkatan Laut, antara lain:
- Apa sasaran Badiklat Departemen Pertahanan untuk mengikutsertakan publik dalam merancang doktrin pertahanan? Hal ini terkait dengan seberapa besar peluang security at sea terakomodasi dalam doktrin pertahanan yang dirancang, yang bukan mustahil nantinya doktrin yang dirancang tersebut disodorkan kepada Angkatan Laut untuk dilaksanakan. Menurut hemat FKPM, apabila perancangan doktrin pertahanan tidak mengakomodasikan kepentingan operasional Angkatan Laut, ada kekhawatiran bahwa Angkatan Laut akan disodorkan untuk melaksanakan konsepsi yang tidak sesuai dengan jatidirinya sebagai kekuatan laut. Mencermati upaya Badiklat Departemen Pertahanan untuk merancang doktrin pertahanan, menurut hemat FKPM upaya itu kurang tepat karena secara hakiki doktrin pertahanan adalah upaya untuk mengikat partisipasi komponen-komponen bangsa di luar TNI. Dikaitkan dengan perkembangan di lingkungan nasional saat ini, Departemen Pertahanan tidak dapat lagi mengikat berbagai komponen bangsa dalam doktrin pertahanan selama belum ada pengaturan yang tegas dan jelas. Oleh karena itu, FKPM berkesimpulan bahwa upaya Badiklat Departemen Pertahanan tersebut memiliki nuansa politis.
- Kegiatan diskusi berkala yang diselenggarakan oleh Propatria sejauh pengamatan FKPM belum menjadikan aspek laut sebagai salah satu titik perhatian dalam rangka merancang pertahanan negara. Begitu pula dalam Naskah Akademik RUU Hankamneg yang dirancang oleh Propatria dan didistribusikan antara lain kepada Menteri Pertahanan dan DPR.
Demikian kajian ini dibuat untuk digunakan sebagai masukan atau bahan pertimbangan dalam menentukan langkah-langkah berkaitan dengan pembangunan kekuatan Angkatan Laut di masa depan.